SEJARAH DESA BONTO TANGNGA

Desa Bonto Tangnga adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Ulu ere Kabupaten Bantaeng. Awalnya desa ini adalah sebuah kampung k...



Desa Bonto Tangnga adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Ulu ere Kabupaten Bantaeng. Awalnya desa ini adalah sebuah kampung kecil yang  berada di wilayah Desa Bonto Marannu yang bernama kampung talakaya dimana pada saat itu di pimpin oleh Jampu Daeng Ngerang. Pada tahun 1967 Pemerintah Desa Bonto Marannu berinisiatif menyatukan  kampung Talakaya dengan Kampung Loka menjadi satu kampung yang nantinya diberi nama Lingkungan Lokaya. karena menganggap Kampung Talakaya tidak terlalu luas untuk dijadikan satu lingkungan. Setelah terbentuk menjadi satu lingkungan (Lokaya) maka diadakanlah pemilihan kepala kampung (Lingkungan) yang mana kandidat yang di usung masing-masing ada dari perwakilan Kampung Talakaya dan ada dari Kampung Loka. Pada saat pemilihan, kedua kampung ini masing-masing menginginkan agar yang menang nantinya asal dari kampungnya. Hasil akhir dari pemilihan ini adalah Jampu Daeng Ngerang asal dari Kampung Talakaya dikalahkan oleh Johan asal Kampung Loka, setelah johan memimpin kampung loka, banyak masyarakat asal dari kampung talakaya tidak mau dipimpin oleh johan karena masyarakat talakaya tidak mau dipimpin oleh orang loka sementara johan itu adalah masyarakat asal loka, sehingga  Hal ini menyebabkan lingkungan Lokaya kembali menjadi dua lingkungan yaitu Lingkungan Talakaya dan Lingkungan Loka. Akhirnya Lingkungan Talakaya kembali di pimpin oleh Jampu Daeng Ngerang. Setelah Jampu Daeng Ngerang memimpin Lingkungan Talakaya kurang lebih 1 tahun maka Jampu Daeng Ngerang digantikan oleh anaknya yang bernama H. Mustari. Pada masa kepemimpinan H. Mustari yang kurang lebih dari 10 tahun, masyarakat pada saat itu menganut adat-adat kebiasaan antara lain, masyarakat menjungjung tinggi budaya sicidongan siadakkang naki massing sipakatau, dalam kegiatan ekonomi sangat mencelah adanya kegiatan selalu hendak menunggangi (egois) karena masyarakat meyakini asas sicidongan, siadakkang, sipakatau akan menciptakan iklim terbuka untuk saling sikatallassi (saling menghidupi), tolong menolong dan bekerjasama membangun kehidupan ekonomi secara adil dan merata.

Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan taraf kehidupan masyarakat semakin meningkat maka pemerintah bersama masyarakat merencanakan desa persiapan. Pada tahun 1980 rencana masyarakat untuk menjadikan Talakaya menjadi desa persiapan ternyata direstui oleh pemerintah kabupaten. Kemudian pada waktu itu dengan pertimbangan beberapa unsur masyarakat, disepakatilah nama desa yakni Desa Bonto Tangnga yang dipimpin oleh seorang putra daerah yamg dianggap berkompoten dalam memimpin masyarakat Desa Bonto Tangnga yang bernama Ahmad suami dari  ipar H. Mustari. Asal mula mengapa dinamakan Desa Bonto Tangnga ? Bonto berasal dari bahasa makassar yang artinya bukit sementara di Daerah Talakaya merupakan daerah yang berbukit-bukit maka tidaklah salah jika nama desa ini diawali dengan kata Bonto (Bukit). Kemudian kata tangnga juga berasal dari bahasa makassar yang artinya pertengahan (Tengah) yang mana letak daerah ini berada diantara dua gunung yaitu Gunung Loka dengan Gunung Sapabintoeng selain itu juga di perkuat dengan fakta bahwa posisi daerah ini berada di tengah-tengah dari semua desa pada saat masih termasuk wilayah kec. Bissappu. Dengan demikian serta beberapa latar belakang sejarah maka dinamakan desa ini dengan nama Desa Bonto Tangnga. Selama kepemimpinan Ahmad ada beberapa  pembangunan-pembangunan yang diprakarsai  di antanrannya:
1.    Kantor Desa bonto Tangnga darurat  → kemudian menjadi kantor desa permanen.
2.    Membuka jalan poros Talakaya Bonto Daeng.
3.    Membuka jalan poros Talakaya lamuju.
Ahmad memimpin Desa Bonto Tangnga selama 10 tahun. Sekitar 8 tahun kepemimpinan Ahmad, Bonto Tangnga kemudian di mekarkan menjadi 2 desa yaitu Desa Bonto Tangnga sendiri dan Desa Bonto Daeng. Setelah habis masa jabatan Ahmad dilakukanlah pemilihan kepala desa pada tahun 1991. Pemenang pada waktu itu adalah Baharuddin dia adalah menantu H. Mustari. Pembangunan-pembangunan yang berhasil dilaksanakan selama Baharuddin jadi kepala desa adalah :
1.    Pengerasan jalan talakaya lamuju di bangun pada tahun 2004
2.    Membangun jalan talakaya banken bonto pada tahun 2009
3.    Pembangunan jembatan 2 unit pada tahun 2009
4.    Membuka jalan usaha tani.
Setelah masa jabatan baharuddin telah berakhir maka secara otomatis dilaksanakan kembali pemilihan kepala desa sebagai pelanjut tongkat stapet kepemimpinan dalam membangun Desa Bonto Tangnga kedepan. Pasca pemilihan kepala desa ketiga, terpilihlah Saharuddin sebagai Kepala desa yang ketiga di Desa Bonto Tangnga  yang juga  anak dari H. Mustari. Pembangunan yang berhasil di bangun pada masa pemerintahannya adalah :
1.    Tanggul di Dusun Bungun Barua pada tahun 2007
2.    Pengerasan di Dusun Talakaya pada tahun 2007
3.    Perpipaan pada tahun 2007
4.    Pemngunan Kantor Desa Bonto Tangnga pada tahun 2008
5.    Pengaspalan Talakaya bangken Bonto
6.    Rabat beton di Dusun Bungun Barua
Harapan masyarakat kedepan dan juga menjadi harapan pemerintah agar  seluruh elemen masyarakat tidak henti-hentinya  berfikir dan menatap masa depan Desa Bonto Tangnga Yang lebih baik. Tentu hal itu dapat menjadi kenyataan jika ada kepedulian dan fartisipasi  dari masyarakat Desa Bonto Tangnga secara keseluruhan. Kemudian budaya masyarakat yang saat ini sudah sangat terkikis yakni budaya sicidongan siadakkang naki massing sipakatau itu dapat  di gali dan dipelajari kembali  serta mampu diejawantahkan dalam realitas kehidupan bermasyarakat.

You Might Also Like

0 komentar

Flickr Images