SEJARAH DESA BONTO TANGNGA
23.33
Desa Bonto Tangnga adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Ulu
ere Kabupaten Bantaeng. Awalnya desa ini adalah sebuah kampung kecil yang berada di wilayah Desa Bonto Marannu yang
bernama kampung talakaya dimana pada saat itu di pimpin oleh Jampu Daeng Ngerang. Pada tahun 1967
Pemerintah Desa Bonto Marannu berinisiatif menyatukan kampung Talakaya dengan Kampung Loka menjadi
satu kampung yang nantinya diberi nama Lingkungan Lokaya. karena menganggap
Kampung Talakaya tidak terlalu luas untuk dijadikan satu lingkungan. Setelah
terbentuk menjadi satu lingkungan (Lokaya) maka diadakanlah pemilihan kepala
kampung (Lingkungan) yang mana kandidat yang di usung masing-masing ada dari
perwakilan Kampung Talakaya dan ada dari Kampung Loka. Pada saat pemilihan,
kedua kampung ini masing-masing menginginkan agar yang menang nantinya asal
dari kampungnya. Hasil akhir dari pemilihan ini adalah Jampu Daeng Ngerang asal dari Kampung Talakaya dikalahkan oleh Johan asal Kampung Loka, setelah johan memimpin kampung loka, banyak masyarakat asal dari kampung talakaya tidak
mau dipimpin oleh johan karena masyarakat talakaya tidak mau dipimpin oleh
orang loka sementara johan itu adalah masyarakat asal loka, sehingga Hal ini menyebabkan lingkungan Lokaya kembali
menjadi dua lingkungan yaitu Lingkungan Talakaya dan Lingkungan Loka. Akhirnya
Lingkungan Talakaya kembali di pimpin oleh Jampu
Daeng Ngerang. Setelah Jampu Daeng Ngerang memimpin Lingkungan Talakaya
kurang lebih 1 tahun maka Jampu Daeng Ngerang digantikan oleh anaknya yang
bernama H. Mustari. Pada masa
kepemimpinan H. Mustari yang kurang
lebih dari 10 tahun, masyarakat pada saat itu menganut adat-adat kebiasaan
antara lain, masyarakat menjungjung tinggi budaya sicidongan siadakkang naki
massing sipakatau, dalam kegiatan ekonomi sangat mencelah adanya
kegiatan selalu hendak menunggangi (egois) karena masyarakat meyakini asas sicidongan, siadakkang, sipakatau
akan menciptakan iklim terbuka untuk saling
sikatallassi (saling menghidupi), tolong menolong dan bekerjasama membangun
kehidupan ekonomi secara adil dan merata.
Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan taraf kehidupan
masyarakat semakin meningkat maka pemerintah bersama masyarakat merencanakan
desa persiapan. Pada tahun 1980 rencana masyarakat untuk menjadikan Talakaya
menjadi desa persiapan ternyata direstui oleh pemerintah kabupaten. Kemudian
pada waktu itu dengan pertimbangan beberapa unsur masyarakat, disepakatilah
nama desa yakni Desa Bonto Tangnga yang
dipimpin oleh seorang putra daerah yamg dianggap berkompoten dalam memimpin
masyarakat Desa Bonto Tangnga yang bernama Ahmad
suami dari ipar H. Mustari. Asal mula mengapa
dinamakan Desa Bonto Tangnga ? Bonto
berasal dari bahasa makassar yang artinya bukit
sementara di Daerah Talakaya merupakan daerah yang berbukit-bukit maka tidaklah
salah jika nama desa ini diawali dengan kata Bonto (Bukit). Kemudian kata tangnga
juga berasal dari bahasa makassar yang artinya pertengahan (Tengah)
yang mana letak daerah ini berada diantara dua gunung yaitu Gunung Loka dengan Gunung Sapabintoeng selain itu juga di perkuat dengan fakta bahwa
posisi daerah ini berada di tengah-tengah dari semua desa pada saat masih
termasuk wilayah kec. Bissappu. Dengan demikian serta beberapa latar belakang
sejarah maka dinamakan desa ini dengan nama Desa Bonto Tangnga. Selama
kepemimpinan Ahmad ada beberapa
pembangunan-pembangunan yang diprakarsai
di antanrannya:
1.
Kantor
Desa bonto Tangnga darurat → kemudian
menjadi kantor desa permanen.
2.
Membuka
jalan poros Talakaya Bonto Daeng.
3.
Membuka
jalan poros Talakaya lamuju.
Ahmad memimpin Desa Bonto Tangnga selama 10 tahun. Sekitar 8 tahun
kepemimpinan Ahmad, Bonto Tangnga kemudian di mekarkan menjadi 2 desa yaitu
Desa Bonto Tangnga sendiri dan Desa Bonto Daeng. Setelah habis masa jabatan
Ahmad dilakukanlah pemilihan kepala desa pada tahun 1991. Pemenang pada waktu
itu adalah Baharuddin dia adalah
menantu H. Mustari.
Pembangunan-pembangunan yang berhasil dilaksanakan selama Baharuddin jadi kepala desa adalah :
1.
Pengerasan
jalan talakaya lamuju di bangun pada tahun 2004
2.
Membangun
jalan talakaya banken bonto pada tahun 2009
3.
Pembangunan
jembatan 2 unit pada tahun 2009
4.
Membuka
jalan usaha tani.
Setelah masa jabatan baharuddin telah berakhir maka secara otomatis
dilaksanakan kembali pemilihan kepala desa sebagai pelanjut tongkat stapet
kepemimpinan dalam membangun Desa Bonto Tangnga kedepan. Pasca pemilihan kepala
desa ketiga, terpilihlah Saharuddin
sebagai Kepala desa yang ketiga di Desa Bonto Tangnga yang juga
anak dari H. Mustari.
Pembangunan yang berhasil di bangun pada masa pemerintahannya adalah :
1.
Tanggul
di Dusun Bungun Barua pada tahun 2007
2.
Pengerasan
di Dusun Talakaya pada tahun 2007
3.
Perpipaan
pada tahun 2007
4.
Pemngunan
Kantor Desa Bonto Tangnga pada tahun 2008
5.
Pengaspalan
Talakaya bangken Bonto
6.
Rabat
beton di Dusun Bungun Barua
Harapan masyarakat kedepan dan juga menjadi harapan pemerintah agar seluruh elemen masyarakat tidak
henti-hentinya berfikir dan menatap masa
depan Desa Bonto Tangnga Yang lebih baik. Tentu hal itu dapat menjadi kenyataan
jika ada kepedulian dan fartisipasi dari
masyarakat Desa Bonto Tangnga secara keseluruhan. Kemudian budaya masyarakat
yang saat ini sudah sangat terkikis yakni budaya sicidongan siadakkang naki
massing sipakatau itu dapat di
gali dan dipelajari kembali serta mampu
diejawantahkan dalam realitas kehidupan bermasyarakat.
0 komentar